Rabu, 19 Oktober 2016
Hasil DNA Aa Gatot Hasil Pemerkosaan
Citra Tri Putri di tengah kasus kepemilikan narkoba dan senjata api ilegal yang membelit , Gatot brajamusti dilaporkan seorang Citra Tri Putri atau CT (26) ke polda metro jaya dengan kasus pemerkosaan.
CT mengaku di perkosa Aa gatot untuk spiritual nya berjalan,
dalam laporannya kepada penyidik polda,CT mengaku di perkosa ketika berumur 16 tahun,hasil perkosaan berkali-kali,CT mengaku beberapa kali hamil dan melakukan dua kali aborsi.sedangkan anak terakhir,ia biarkan hingga lahir.
Menanggapi pengakuan CT, tim kuasa hukum Gatot Brajamusti, Suhendra Asido Hutabarat angkat bicara. Ia bahkan menilai ada pihak yang sengaja menunggangi CT untuk membuat Gatot Brajamusti makin terpuruk.
"Saya tahu siapa CT. Dia itu sudah ditunggangi seseorang. Enggak ada itu perkosaan," kata Suhendra Asido Hutabarat di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Selasa (13/9/2016).
Suhendra juga menyangsikan adanya tindak perkosaan yang dilakukan Aa Gatot kepada CT. Pasalnya, pengakuan CT dianggap tidak masuk akal.
Coba dipikir, masa diperkosa sampai berkali-kali dan bertahun-tahun. Itu diperkosa atau gimana sih? Terus katanya hamil sampai berkali-kali, sudah lama banget pula. Kenapa baru laporan sekarang? Itu aneh kan," ungkapnya.
Oleh karena itu, Suhendra menantang pihak CT untuk melakukan tes DNA. Hal itu dilakukan guna meluruskan kabar miring tentang Gatot Brajamusti.
"Silakan berbicara sesukanya dia. Kita lakukan saja tes DNA kalau perlu," ujar Suhendra Asido Hutabarat.
Sementara itu, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Suparmo, mengaku pihaknya masih bingung bagaimana cara menjerat Aa Gatot dengan pidana pemerkosaan.
Apalagi peristiwanya sudah terjadi terlalu lampau. Sehingga sulit menemukan barang bukti dan alat buktinya.
"Soal ada anak yang dilahirkan, itu tidak menunjukkan adanya perkosaan. Tapi hanya menunjukkan adanya persetubuhan dan perzinahan," kata Suparmo dikutip tribun akhir pekan lalu.
Makanya, ucap Suparmo, pihaknya memilih untuk mendalami lebih dulu keterangan dari para korban dan ahli, baru setelah itu memeriksa Aa Gatot.
"Saat ini baru satu korban yang melapor. Katanya ada empat, totalnya. Kami tunggu dulu empat korban lainnya itu melapor," ujar Suparmo.
Sebab, jelas Suparmo, satu-satunya cara memecahkan kasus yang sudah lama terjadi adalah dengan mengurutkan peristiwa melalui keterangan para saksi dan korban yang saling dukung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar